Our Story
“My life was black and white before I met Sonya. She was the color”
Iya. Ini adalah salah satu kutipan dari Film “A Man Called Otto”. Tapi rasanya waktu lihat scene ini, aku merasa sudah pernah denger kata-kata ini.
Ternyata, Fajar pernah bilang ini juga ke aku.
“Hidup ku selama ini biasa-biasa aja. Tapi setelah ketemu kamu, jadi banyak warnanya”
Awal kita saling tau karna satu SD, tapi kita juga engga saling kenal. Sampai akhirnya waktu itu tahun 2016 Amel lagi mulai bisnis FnB dan ada yang comment ternyata itu adalah Fajar.
Dari obrolan itu lanjut kita jadi sering ketemu kalau ada waktu senggang. Kita sering sharing soal bisnis, hobby kita juga kebetulan sama dan sering ngobrol random soal relationship juga.
Sempat juga kita ga kontak-kontak lagi karna kesibukan kita.
Sempat juga kita merpertanyakan hubungan kita ini kedepannya gimana.
Kita sadar, kita berdua memiliki masa lalu yang membuat kita kadang ragu untuk berada ini hubungan yang serius.
Ada waktu dimana kita sama sama mencari jawaban itu dan
Sampai akhirnya kita sadar, luka lama kita, ketidaksempurnaan kita itu
Mengisi, menyembuhkan dan melengkapi kita. Jadi di Tahun itu akhirnya kita commit untuk serius dan mempersiapkan untuk hubungan yang lebih serius.
Banyak hal yang kita lewati, banyak hal harus kita usahakan, banyak hal yang membawa kebahagian baru dan banyak juga hal yang berjalan tidak sesuai dengan harapan kita. Tapi, semua ujian ini mengajarkan kita bahwa hal yang besar harus dilalui dengan usaha yang besar juga.
Until the end of August, one step closer to our marriage.
As I quote from a movie “No measure of time with you will be long enough, but let’s start with forever”